Banyak orang yang sekarang beralih melakukan banyak hal dengan ponselnya. Mulai dari berkirim kabar lewat SMS atau MMS, cek email, jejaring sosial, transaksi keuangan, sampai bermain game. Akibat terlalu sering beraktivitas dengan ponsel, membuat seseorang hampir tidak bisa melepaskan diri untuk mengutak-atiknya kecuali saat tidur.
Tahukah Anda? Justru psikis Anda makin tersiksa jika sudah mencapai tahap mobile-holic seperti itu. Yang membuat Anda stres bukannya isi dari email atau pesan lain di ponsel. Namun, kegelisahan terhadap munculnya keinginan membuka ponsel itulah yang menghantui kejiwaan. Seolah, Anda tidak rela sedetik pun untuk mengistirahatkan ponsel yang tergenggam di tangan.
Menurut rilis Rodale News, sebuah studi di Inggris yang diikuti 110 orang dewasa menyimpulkan, orang yang gemar memeriksa ponselnya jauh lebih mudah terserang stres. Studi tersebut menganalisa hubungan kebiasaan berponsel dengan psikologis pelakunya terhadap kemunculan
Richard Balding, PhD, psikolog dari Universitas Worcester, Inggris, mengatakan, cara efektif untuk mengatasi hal ini adalah mengatur jarak dengan ponsel. Sebisa mungkin ponsel hanya digunakan pada saat diperlukan saja. Misalnya ketika ada pesan masuk atau untuk keperluan yang mendesak. Kalau perlu, matikan ponsel agar tidak mengganggu Anda.
Balding juga menekankan, ketika Anda tidak mampu menguasai ponsel dan sedang dalam mengemudi kendaraan, kebiasaan memeriksa ponsel bakal meningkatkan risiko kecelakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar